Vaksin Malaria Hasil Rekayasa Genetik Nyamuk

Monday, April 12, 2010

Seperti diketahui gigitan nyamuk malaria dapat menularkan penyakit ke dalam tubuh manusia. Dalam setiap tahunnya jutaan orang terkena penyakit yang berbahaya tersebut, dan tidak jarang yang sampai mengakibatkan pada kematian. Hingga kini belum ada vaksin yang efektif untuk penyakit itu.

Dalam buku The World Malaria Report 2005, Badan Kesehatan Dunia (WHO), menggambarkan walaupun berbagai upaya telah dilakukan, hingga tahun 2005 malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di 107 negara di dunia. Penyakit ini menyerang sedikitnya 350-500 juta orang setiap tahunnya dan bertanggung jawab terhadap kematian sekitar 1 juta orang setiap tahunnya.

Baru-baru ini sebuah penelitian baru yang dipublikasikan dalam “Insect Molecular Biology”, mengungkapkan “dengan melakukan rekayasa pada genetika nyamuk dapat menciptakan vaksin alami yang dapat dijadikan sebagai strategi baru untuk mengendalikan penyakit malaria”.

Selama bertahun-tahun para ilmuwan telah berteori tentang solusi seperti itu, namun baru-baru ini dari Fakultas Kedokteran Universitas di Jepang telah membuktikannya.

Bukankah itu akan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat untuk tubuh manusia bila seekor nyamuk itu bisa secara genetik dimodifikasi untuk menyebarkan vaksin penyakit malaria itu sendiri? Dengan demikian tentu akan bergeser, tadinya serangga menjadi hama yang bermanfaat. Luar biasa.

Penelitian, yang dipimpin oleh Associate Professor Shigeto Jichi Yoshida dari Universitas Kedokteran di Jepang tersebut, target utamanya adalah pada kelenjar air liur nyamuk Anopheles Stephensi.

Associate Professor Shigeto Jichi Yoshida bersama tim penelitinya telah “sukses menghasilkan transgenik nyamuk. Mereka mengungkapkan terdapatnya vaksin Leishmania di dalam air liur nyamuk.

Selain itu mereka juga mengatakan “gigitan dari serangga akan meningkatkan daya tahan tubuh (antibody) pada manusia, yang menunjukkan keberhasilan imunisasi dengan vaksin Leishmania melalui darah yang dimakan”.

Ide vaksin ini tentu saja, bisa dibilang belum sempurna, karena sejauh ini penelitian tersebut hanya terbatas pada studi tentang usus serangga dan vaksin serangga saja, serta belum dikembangkan lagi. Namun setidaknya kita akan terhindar dari penyakit malaria.

Sumber : klik disini

0 komentar:

Post a Comment

 
 
 
 
Copyright © Koleksi Informasi