Karakter Letusan Gunung Slamet

Thursday, September 23, 2010


BANYUMAS - Terkait status waspada 8 gunung berapi di Indonesia, termasuk Gunung Slamet yang berada di wilayah lima kabupaten di Jawa Tengah, juga berstatus waspada. Namun status waspada ini dinilai Badan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Banyumas tidak usah ditanggapi dengan rasa khawatir bagi warga. Status waspada Gunung Slamet ini sudah terjadi sejak Juni 2009. Status ini terlihat dengan meningkatnya asap dari puncak gunung. Meski status Gunung Slamet waspada, sejumlah warga di lereng gunung masih beraktivitas seperti biasa.

Gunung yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Purbalingga ini merupakan salah satu dari delapan gunung api di Indonesia yang berstatus waspada.

Menurut Kepala Bidang Geologi Dinas Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Banyumas Ir Junaedi, kondisi Gunung Slamet tidak berbahaya. Hal ini dikarenakan karakter letusanya bertipe stromboli. Ini artinya kawah Gunung Slamet dengan luas sekitar 12 hektare selalu menampung hasil letusan. Hal ini sudah dibuktikan sejak Gunung Slamet meletus pada tahun 1700-an hingga terakhir kali meletus tahun 2009.

“Karakter letusan Gunung Slamet ini bertipe stromboli. Artinya setiap material yang dikeluarkan oleh letusan Gunung Slamet, akan kembali jatuh di sekitar kawah atau badan gunung. Sehingga, badan gunung tersbut yang bertambah besar,” jelas Junaedi, Senin (1/11/2010).

Junedi menambahkan, sebenarnya pada saat Gunung Slamet berstatus siaga pada tahun 2009 lalu, itu sudah terjadi letusan. Letusan tersbut bahkan sudah mengeluarkan material, namun langsung ditampung di dalam kawah.

Meski tidak berbahaya, Junaedi mengimbau agar para pendaki pemula tidak melakukan aktivitas pendakian ke puncak Gunung Slamet. Hal ini dikarenakan bagi pendaki pemula belum mengetahui karakter Gunung Slamet yang terkadang mengeluarkan asap belerang di puncaknya.(Saladin Ayyubi/Global/ram)

Sumber : klik disini

 
 
 
 
Copyright © Koleksi Informasi