Mencetak Sel Surya Di Atas Kertas

Cambridge, Mass - Para ilmuwan di Institut Teknologi Massachusetts telah berhasil melakukan penelitian baru yang bisa mencetak sel surya di atas kertas. Ini merupakan bagian dari rangkaian proyek penelitian yang bertujuan sebagai terobosan energi.

Susan Hockfield, presiden MIT, dan Paolo Scaroni, CEO perusahaan minyak Italia Eni, pada hari Selasa kemarin resmi mendedikasikan Eni-MIT Solar Frontiers Research Center. Perusahaan minyak tersebut telah menginvestasikan $ 5.000.000 ke pusat, dan juga telah menerima hadiah dari National Science Foundation hibah sebesar $ 2 juta, kata direktur pusat,Vladimir Bulovic.

Meskipun masih dalam tahap penelitian, pada konferensi pers hari Selasa kemarin, “sel surya dicetak” oleh Bulovic telah dipertunjukkannya.

Pada dasarnya teknik di mana kertas yang dilapisi dengan bahan semikonduktor organik menggunakan proses yang sama dengan printer inkjet, ini adalah cara yang menjanjikan untuk menurunkan berat panel surya. "Jika Anda bisa menggunakan stapler untuk menginstal panel surya, akan diperoleh banyak nilai/keuntungan," kata Bulovic.

Bahan pewarna yang digunakan adalah berbasis karbon dan sel sekitar 1,5 persen hingga 2 persen, yang akan lebih efisien dalam mengkonversi sinar matahari menjadi listrik. Tapi bahan dapat digunakan jika dapat disimpan pada suhu kamar, kata Bulovic. "Tentunya trik itu datang dengan cara-cara untuk menggunakan kertas," katanya.

MIT dan Eni mengatakan ini adalah pertama kalinya sel surya telah dicetak di atas kertas. Selama konferensi pers, Scaroni mengatakan bahwa Eni adalah penyandang dana dari pusat yang memahami bahwa hidrokarbon nantinya akan habis, sedangkan matahari dapat untuk menggantikannya pada saat yang sama, katanya, teknologi saat ini tidak cukup.

Quantum titik

Makalah sel surya adalah salah satu dari banyak jalan yang dikejar mengelilingi bahan berskala nano pada Eni-MIT Solar Frontiers Center. Lapisan bahan-bahan dasarnya bisa disemprot dengan menggunakan teknik manufaktur yang berbeda untuk membuat film-tipis sel surya pada plastik, kertas, atau foil logam.

Silikon, bahan utama untuk sel surya, tahan lama dan terbuat dari bahan yang berlimpah. Banyak perusahaan yang menjual atau sedang mengembangkan film tipis sel surya, yang kurang efisien tapi lebih murah untuk memproduksi.

Selama tur, Bulovic menunjukkan salah satu laboratorium pusat, di mana para peneliti menggunakan laser untuk ledakan cahaya di nanomaterials untuk picoseconds. picosecond adalah 1000000000000 detik. laser yang menyediakan data tentang bagaimana lampu menggairahkan elektron pada material, yang akan memberikan petunjuk, apakah itu akan membuat bahan sel surya yang baik, jelasnya.

MIT memfokuskan banyak upaya pada titik-titik kuantum, atau kristal kecil yang hanya dalam ukuran beberapa nanometer. Sebuah rambut manusia sekitar 50.000 sampai 100.000 nanometer tebal.

Dengan menggunakan bahan yang berbeda dan ukuran, peneliti dapat menyempurnakan warna cahaya yang titik kuantum dapat menyerap, cara mengisolasi kandidat yang tepat untuk quantum dot sel surya.

Para peneliti di pusat juga sedang molekul yang berbeda atau elemen-elemen biologis yang dapat bertindak sebagai bahan sel surya. Ini film tipis bahan murah dapat digunakan sendiri atau ditambahkan ke panel surya berbasis silikon untuk meningkatkan efisiensi, Bulovic kata.

Jika 0,3 persen dari US ditutupi dengan efisiensi photovoltaics dengan 10 persen, tenaga surya dapat menghasilkan tiga kali kebutuhan negara, termasuk transisi ke kendaraan listrik, Bulovic kata. Sebagai contoh, strip keenakan di jalan raya bisa dilapisi dengan bahan yang dapat menangkap energi dari matahari.

Tapi jangan berharap sebuah revolusi dalam tenaga surya besok.

"Aku memberi Anda sejumlah besar hype," kata Bulovic sambil menjelaskan potensi matahari selama tur. "Biasanya membutuhkan waktu 10 tahun dari waktu antara ketika Anda menciptakan sesuatu dan Anda mengkomersilkan itu." Dia memperkirakan bahwa banyak teknologi di laboratorium itu dalam tiga tahun pertama dari siklus pengembangan lima sampai tujuh tahun.